Sejarah Musik Indonesia

Sejarah muik indonesia ada yang mengatakan berawal dari zaman prasejarah antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi terjadi perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Di dalam perjalanannya mereka membawa kebudayaan bambu serta teknik pengolahan lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut menyahut. Di sana mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini dikenal pula di Cina dan di Kalimantan dengan nama Kledi. Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah (terdapat di Bali sampai sekarang). Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya, telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian.

Sejarah Musik Indonesia – abad ke 4 sebelum Masehi

Sejarah musik indonesia menurut para ahli sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke Indonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi. Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan mereka mempengaruhi juga kebudayaan musik. Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia Tenggara. Kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”. Kebudayaan ini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknya pada abad 3-2 Sebelum Masehi. Lalu bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dong-son? Kita tidak tahu apa-apa tentang musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka berukuran besar, oleh karena itu maka musik mereka berat.

Sejarah Musik Indonesia – Zaman Sejarah

Kita berlanjut ke sejarah musik indonesia di jaman sejarah, sejarah musik indonesia disini berasal dari suatu ‘revolusi’ yang terjadi di abad 1 Sebelum Masehi, saat dibuatnya kapal besar-besar di teluk Persia Laut Cina. Maka lalu lintas ke Indonesia pun menjadi intensif. Terutama pedagang India mendatangi daerah-daerah Indonesia sejak abad 2 dan 3 Masehi untuk perdagangan. Maka pengaruh India di Indonesia bertambah besar, baik dari segi perdagangan dan politik maupun agama dan kebudayaan. Dari dokumen-dokumen dan penemuan terlihat bahwa agama Budha masuk kepulauan Indonesia Sumatera pada awal abad 7 Masehi dalam kerajaan Sriwijaya dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra (750-850 Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya dari pertengahan abad 8 Masehi sampai abad 11 Masehi dimana fase kreativitas yang sangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah kebudayaan Jawa berupa musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada waktu itu dibangunlah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Sejarah musik indonesia berlanjut kepada dinasti syailendra yang memperkenalkan tangga nada slendro. Menurut cerita tangga nada ini ditemukan oleh dewa Barata Endra atas petunjuk dewa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam 5 interval yang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak selalu demikian. Malah dalam penggalian di Jawa Cina dan musik India. ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang mirip dengan tangga nada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil).

Sejarah Musik Indonesia saat orang Hindu datang ke Jawa

Sejarah musik indonesia berlanjut saat orang Hindu datang ke Jawa, mereka menemukan bermacam-macam alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat alat musik lokal ataupun alat musik yang diimpor dari India seperti gendang, termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon (bentuknya setengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan harpa dengan 10 dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam ukuran, gong, saron, bonang. Tidak dapat disangkal bahwa alat musik ini pertama dimainkan menurut kebiasaan India. Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukan sejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron, lonceng, gendang, gong-gong, namun tidak jelas dari abad berapa. Tidak semua alat musik tersebut bertahan di Jawa dalam perkembangan selanjutnya. Namun, tampak bahwa alat musik ini telah dipakai sebelum jaman Hindu.
Perlu diketahui bahwa musik gamelan sebagai musik herefon dengan pola ritme yang kaya, keindahannya terletak justru dalam bunyi bersama dari lagu dan irama yang saling melengkapi menjadi satu ‘simfoni nada dan irama’. Sedangkan musik India termasuk musik solotis (vocal maupun instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambel sebagai iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidak digabungkan dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyi dan pemain.

Sejarah Musik Indonesia – seni musik jawa

Seni musik di Jawa sejak dulu mendapat suatu penghargaan tinggi, dapat disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalam relief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajin menyebut nama alat musik dan sebagainya. Jadi Gamelan sebagai orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa.

Sejarah Musik Indonesia akhir jaman Hindu

Sejarah musik indonesia berlanjut pada akhir jaman Hindu, gamelan sudah lengkap seperti jaman sekarang. namun satu alat belum ada yaitu rebab. Meskipun demikian, menurut Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat musik lembut yang terutama dipakai di dalam ruang dengan gender, gambang dan suling. Sejarah musik indonseia di 1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaan Majapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa sampai Sumetera. 1511 Malaka kemudian direbut Portugis dan masuk pula ke Kepulauan Maluku(1522).
Sementara itu di Jawa lahir kerajaan Demak, Kerajaan Islam (1500-1546). Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar kepulauan di luar Jawa. Bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Indonesia masuk pula alat musik Arab seperti rebana, rebab dan gambus. Kemudian alat musik ini berkembang di Indonesia, dengan perbedaan bentuk dan cara bermain rebab. Di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab ini disebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai sedangkan di Sumatera, Kalimantan, Sulut dan Maluku dengan satu dawai, dan di Aceh dengan tiga dawai.

Sejarah Musik Indonesia – era Modern

Sejarah musik indonesia berlanjut ke era modern, dan mungkin diawali di tahun 70-an dengan munculnya beberapa musisi namun yang menonjol saat itu adalah Koes Plus yang mungkin banyak yang menyebutkan mereka adalah The Beatles-nya Indonesia, jauh sebelum koes plus ada The Tillman Brothers mereka berasal dari Indonesia namun banyak melakukan pertunjukan musik di Jerman. Berlanjut sejarah musik indonesia di tahun 80-an, pada era ini musik indonesia didominasi oleh lagu-lagu berbasis pop yang mendayu, muncul nama-nama pencipta lagu yang produktif di era ini seperti Rinto Harahap, Pance Pondaaq, A Ryanto, Obbie Messakh dan lain-lain. Nama-nama penyanyi yang dikatakan spseialis lagu sedih pun muncul seperti Nia Daniaty, Betharia Sonatha, Ratih Purwasih dan lain-lain. Sejarah musik indonesia di era ini juga dikatakan lag-lagu balada yang cukup laku. Nama seperti Ebiet G Ade dan Franky and Jane sangat cukup terkenal saat itu. Namun, di tengah derasnya sejarah musik indonesia di era itu yang didominasi oleh lagu-lagu cengeng, ada beberapa musisi yang tidak terbawa arus seperti Fariz RM, Vina Panduwinata, Gombolh dan lain-lain. Musik mereka bisa dikatakan sebagai pop kreatif. Sejarah musik indonesia di era ini juga mencatat ada beberapa musisi rock yang sempat berjaya, seperti Ikang Fauzy, Nicky Astria, Gito Rollies dan beberpa grup band rock sperti God Bless dan yang lainnya. Di akhir 80-an menuju awal 90-an muncul juga beberapa grup band rock yang cukup ternama seperti Dewa 19, Slank, Boomerang, Voodoo dan masih banyak lagi.

Sejarah Musik Indonesia – era 90-an

Sejarah musik indonesia di era 90-an sedikit pasang surut dan musik pop indonesia pun sedikit kehilangan arah, terutama terhadapa lagu-lagu cengeng. Ini setelah menteri perhubungan saat itu Harmoko melakukan pelarangan terhadap musik cengeng, karena menurutnya musik seperti itu dapat melemahkan mental bangsa, masayarakat jadi cengeng dan malas bekerja. Dampak positifnya musik dangdut menjadi lebih populer. Bahkan beberapa musisi yang tadinya beraliran pop dan rock mulai beralih untuk membawakan lagu-lagu dangdut. Sejarah musik indonesia era ini yang dimana musik pop kehilangan arahnya, kemudian membawa musisi malaysia seperti Amy Search yang populer di tanah air dengan lagunya “Isabella”. Saat itu musik malaysia cukup mendominasi pasar musik indonesia. Beberapa musisi malaysia yang cukup populer seperti Iklim, Ella, Nora dan lain-lain. Sejarah musik indonesia berlanjut, beberapa musisi indonesia mulai meniru gaya merkea dan menciptakan trend baru yaitu “POP ROCK”. Nama-nama seperti Deddy Dores, Nike Ardilla, Inka Christy dan lain-lain pun muncul. Namun setelah Nike Ardilla meninggal dan tak ada inovasi baru dari musisi malaysia, jenis musik ini pun cepat membuat bosan. Beberapa nama baru pun muncul di dunia rekaman Indonesia, ada Kahitna, Java jive, Krisdayanti, Jingga dan lain-lain.
Beberapa label rekaman kemudian mengeluarkan album kompilasi dari beberapa group musik yang mengambil aliran alternatif dan ternyata laris manis. Produser musik tentu saja senang dengan modal yang tidak begitu besar mereka dapat keuntungan besar. Akhirnya album-album kompilasi jadi trend waktu itu. Beberapa nama yang berhasil terangkat dari trend ini yaitu Padi, Cokelat, Air, Wong, dan masih banyak lagi.

Sejarah Musik Indonesia akhir tahun 90-an

Sejarah musik indonesia berlanjut di akhir tahun 90-an dimana Sheila on7 muncul dan membuat gebrakan baru, lagunya yang berjudul ‘ Dan’ jadi Hits bahkan lagu lainnya yang berjudul ‘kita’ seakan jadi lagu wajib untuk acara kumpul-kumpul atau nongkrong. Lagu mereka benar-benar berbeda, ada kesan indie dan liriknya remaja banget, lugas dan apa adanya. Album pertama mereka terjual lebih dari 2 juta keping. Bahkan album mereka juga laris manis di Malaysia dan Singapura. Tak berapa lama Group Band Dewa dengan formasi barunya kembali hadir setelah fakum selama 2 tahun dan kembali melahirkan beberapa Hits dan juga terjual lebih dari 2 juta kopi. Padi group band keluaran dari musik kompilasi juga tak mau kalah. Album baru mereka ‘lain Dunia’ laris dimana-mana dan juga terjual lebih dari 2 juta keping. Yang perlu dicatat adalah album mereka terjual disaat krisis moneter melanda Indonesia. Reza Artamivea juga boleh di bilang cukup berhasil, mengusung musik beraliran R&B, suara sexinya berhasil memukau pecinta musik Indonesia.

Sejarah Musik Indonesia era masa kini

Sejarah musik indonesia berlanjut ke era masa kini dimana muncul beberapa grup band yang membawa perubahan seperti peterpan (sekarang Noah), nidji, D’massive dan lain-lain. Namun untuk saat ini mungkin yang paling populer adalah girlband dan boyband. Dimana mereka sanagat mendominasi acara-acara televisi, sebut saja ada smash, cherrybelle dan lain-lain. Kemunculan Noah atau nama baru peterpan setelah bebasnya ariel dari penjara mulai menghidupkan kembali berwarnanya musik indonesia yang sempat didominasi oleh boyband maupun girlband.

Komentar

Postingan Populer